Di rumahku sering berkeliaran makhluk2 kecil berkaki 4. Habitatnya di luar rumah, tapi ketika tuan rumah lengah, mereka akan beringsut mengamankan diri menuju ke dalam, mencari sudut2 untuk bersembunyi. Tak menemukan sudut, mereka mengintai lemari. Abnormal.
Ada 4 ekor kucing yang biasa kulihat di rumah. Yang paling tua adalah seekor induk kucing bernama Hinata. Warnanya abstrak campuran hitam, kuning dan sedikit putih. Tubuhnya kecil, tipe2 pengalah dan sepertinya selalu senang hati untuk dizolimi.
Tiga ekor kucing lainnya adalah kucing jantan yang durhaka. Yang paling tua bernama Item. Warnanya dominan putih dengan sedikit motif hitam. Item adalah anak generasi pertama dari Hinata. Dulu ibuku sempat protes kenapa kucing putih dinamai Item, tapi karena waktu itu masih ada seekor kucing lagi bernama Putih, akhirnya ibu acc deh, hehe. Oiya, meskipun Item adl anak dari Hinata, tampangnya sudah seperti kakek kucing, kumal dan tua. Kerjaannya berantem melulu sih. Dan Item ini adalah kucing durhaka yg pertama. Kebiasaannya merebut makanan induknya, meskipun makanan itu sudah berada di mulut Hinata. Ck ck ck, Hinata pun bersukacita dizolimi seperti itu.
Dua ekor kucing jantan berikutnya adalah anaknya Hinata generasi ketiga. Warnanya didominasi putih dengan sedikit aksen kuning kecoklatan. Nama mereka gak jelas. Meskipun dulu adikku menamai mereka Vini dan Vidi, toh sekarang aku lebih suka memanggil mereka Anak Hinata. Nah, 2 terakhir ini adalah yg paling durhaka. Selain suka menggeram dan merampas makanan induknya, kucing2 yg sudah remaja ini pun masih menyusu pada Hinata, padahal Hinata baru saja melahirkan lagi. Benar2 kucing durhaka, morotin gizi induknya. Gak malu sama badan yg nyaris 2x badan induknya. Tapi anehnya, Hinata lagi2 ikhlas dizolimi. Wah wah...
Sambil menunggu roda 4 yg kan membawaku menuju provinsi sebelah, selesai sudah cerita gak penting tentang makhluk berkaki 4 ini. Makhluk2 yg lucu meskipun penganut kebiasaan incest :)
*from my P1i
Tidak ada komentar:
Posting Komentar