Selasa, 08 Februari 2011

-78- Page's Review

Setiap kali aku membuka halaman blog ini, tidak jarang kemudian aku tersenyum sendiri. Lucu. Kuning, merah, hijau... entah apa tema template-nya. Yang jelas, seketika proses loading berhasil, aku serta merta langsung ingat dengan jelas bagaimana prosesnya dulu yang mengakibatkan jadi beginilah bentuk rumah mayaku. It's The Real WEE namanya, yang dikarenakan 'kemalasribetan' dan 'kemalasberpikiran'ku, aku tidak berminat menggantinya sama sekali.

Tahun 2009 adalah masa keemasannya. Setelah sukses dibuat di tahun 2008 dengan menyingkirkan kebiasaan lama, gonta ganti url, akhirnya di 2009 ia baru benar-benar kurengkuh *sori, lebay dikit :D*. Tidak puas dengan template standar, akhirnya aku googling sana sini dan menjatuhkan pilihan ke template yang sekarang. Liat-liat blog orang lain yang punya menu bar di bagian atas, jangan ditanya, aku pun berminat, dan pastinya... googling lagi. Setelah terlalu banyak melakukan modifikasi dari hasil googling, utak atik kode html, akhirnya... seperti sekarang-lah rupa blog ini. Berhubung aku sering oon soal coding, dan daripada tambah kacau balau, maka kekurangan di sana sini dalam urusan penampilan mohon jangan dilihat ya teman. Anggap saja tak ada yang aneh :).

Waktu itu semangat ngeblog sedang berada di puncaknya. Dari segi isi, rasanya semua yang terjadi ingin kubuat cerita, penting gak penting. Dari segi traffic, aku mengejar page rank yang semakin tinggi. Jadi apa yang kulakukan untuk itu? Apa lagi... blogwalking sana sini dan aktif menjadi follower pada blog-blog yang menurutku bagus, dan pastinya tidak lupa meninggalkan jejak, hehe. Hasilnya... follower-ku nambah, page rank meningkat, juga masuk 50 teratas di top seratus (halah Wee, gitu aja hepi banget lu :p).

Lama kelamaan aku pun bosan dan kekeringan ide. Hal gak penting yang dulu mudah saja menjelma sebuah cerita tiba-tiba berubah menjadi hal penting yang sulit diceritakan kecuali kepada diary. Ternyata semakin jarang diupdate, traffic semakin sepi. Lalu kuperbaharui lagi niatku, bahwa aku hanya butuh berekspresi di ruang publik dalam wujud gerbong-gerbong aksara, tanpa peduli pada apa dan siapa yang sudi untuk mampir. Meskipun ternyata... tidak sedikit juga yang menyimak dengan setia setiap ceritaku (are you, guys? ^^). Yang pasti, aku berharap ada (sedikit) kebaikan yang bisa dipetik.

Malam ini, ingatanku terlempar pada zaman kuliah ketika aku mempublikasikan halaman ini, web-ku yang pertama. Tiba-tiba aku melihat diriku yang sedang asik-asiknya ngutak-atik Dreamweaver, mengumpulkan artikel tentang apa saja dari segala penjuru, memindahkannya ke halaman hasil rancanganku sendiri, lalu mulai belajar menggunakan hosting gratisan. Itulah hasilnya. Halaman-halaman statis khas mahasiswa yang baru belajar. Harap maklum jika ia sedikit alay :D.

Kuarahkan kursor menuju tab lain di jendela Mozilla-ku. Halaman-halaman biru itu muncul di layar. Halaman-halaman yang membuatku ikut membolak-balik lembar-lembar masa lalu yang tiba-tiba terasa begitu indah dan berarti, kemudian memaksaku tersenyum karena pernah menghabiskan waktu di masa itu. Sungguh, malam ini aku terus tersenyum.