Kamis, 30 April 2009

-40- Penerimaan Mahasiswa Baru STIS 2009

Berminat kuliah di kampus kedinasan? Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) adalah pilihan yang pas. Hemm, berhubung banyak banget yang pengen tahu apa itu STIS, dan kebetulan aku lagi males jelasin, silakan pembaca melihat langsung informasi detil tentang apa itu STIS di sini. Kalo masih kurang jelas, boleh nanya padaku yang disini kapasitasnya adalah sebagai alumni ^_^

PENERIMAAN MAHASISWA BARU SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK 2009

Syarat Pendaftaran:
*Sehat jasmani dan rohani, tidak buta warna dan bebas narkoba.
*Lulus SMA-IPA, Madrasah Aliyah jurusan IPA.
*Nilai Matematika dan Bahasa Inggris minimal 7 pada rapor kelas XII semester I dan II.
*Umur tidak lebih dari 22 tahun pada tanggal 1 Oktober 2009.
*Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama mengikuti pendidikan sampai dengan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
*Tidak sedang menjalankan ikatan dinas dengan instansi lain.
*Bersedia mematuhi pertaturan STIS.
*Bersedia menandatangani Surat Perjanjian Ikatan Dinas (SPID).
*Bersedia ditempatkan di BPS seluruh Indonesia di tingkat kabupaten.

Wadohhhh, males ne copy paste infonya, supaya lebih gampang, silakan download brosurnya di sini, dijamin informasinya lebih lengkap. Syarat pendaftaran, cara pendaftaran, tahapan seleksi, ketentuan menjadi mahasiswa STIS, dll.

Yang penting, dimana si daftarnya?

Jakarta:
Kampus STIS Jl. Otto Iskandardinata
No. 64C Jakarta 13330, Telp (021) 8191437, 8508812
Fax (021) 8197577

Luar Jakarta:
Di tiap kantor BPS Provinsi Terdekat

Oke adik2, bagi yang berminat silakan daftar. Tapi bagi yang gak minat jadi PeEnEs jangan daftar yah, ntar nyesel lagi, hehe...

Minggu, 19 April 2009

-39- Siapa Yang Paling Berhak?

Gimana yah kalau seorang wanita ingin menikah? Dalam hukum Islam, dalam pernikahan harus ada wali. Wali yang dimaksud adalah wali dari pihak wanita. Lalu siapa wali ini? Yang pertama dan utama adalah ayahnya. Kenapa tidak harus ada wali dari pihak laki-laki? Itu berarti, jika ingin menikahi seorang wanita, laki-laki harus meminta wanita tersebut dari ayahnya. Karena yang paling berhak atas seorang anak perempuan adalah ayahnya... *sori, gak konsisten antara wanita dan perempuan*

Setelah laki-laki berhasil menikahi wanita tersebut, lalu bagaimana sebenarnya peranan pernikahan itu? Hmm, adanya ijab kabul berarti adanya pengesahan atas penyerahan seorang wanita dari ayahnya, kepada laki-laki yang telah sah menjadi suaminya. Apa artinya ini? Artinya wanita tersebut sudah berstatus sebagai istri, wajib menjalankan kewajibannya sebagai istri yang patuh kepada suaminya, dalam batas2 yang tidak bertentangan dengan aturan Islam. Karena yang paling berhak atas seorang istri adalah suaminya...

Rumah tangga pun terbentuk seiring berjalannya pernikahan. Suami-istri saling membutuhkan satu sama lain. Suami berhak atas istrinya, dan istri juga berhak atas suaminya. Namun sang suami masih tetap setia ngurusin keluarganya, terutama ibunya. Ehh, istrinya ngambek, merasa dinomorduakan. Sang istri pengen suaminya ada hanya untuk dirinya. Wah wah, gak boleh gitu, karena yang paling berhak atas seorang anak laki-laki adalah ibunya...

Lalu, bagaimana nasib seorang anak perempuan sekaligus istri tadi? Kapankah dia menjadi yang paling berhak atas diri seseorang? Tenang... Setelah menjadi seorang istri, Insya Allah ia akan memperoleh keturunan yang menjadi buah hatinya. Ini berarti ia telah menjadi seorang ibu, dan seorang ibu adalah yang paling berhak atas anak laki-lakinya...

Bagaimana jika seandainya ia tidak punya anak laki-laki? Berhak atas siapakah ia? Sungguh, beruntunglah Anda (dan saya) menjadi seorang wanita, karena Anda (Insya Allah) akan menjadi ibu. Ridho ibu adalah segala2nya. Karena surga berada di bawah telapak kaki ibu ^_^

Sabtu, 18 April 2009

-38- Koleksi Perangko (Part 1: Perangko Luar Negeri)


Postingan ini terinspirasi dari blog seorang sahabat Stamps For Sale, sebuah blog tentang seni perangko yang gak sengaja nemu pas blogwalking. Buat teman2 yang hobi koleksi perangko, pengen tahu lebih banyak tentang perangko, blog tersebut sangat direkomendasikan (hehe, aku dapet dana sponsor gak yah ^^).

Dulu banget, tepatnya waktu aku masih duduk di bangku SMP kelas 1, aku mulai hobi filateli alias koleksi perangko. Ini gara2 waktu itu di sekolahku ada klub filateli gitu. Berhubung secara kebetulan sejak SD aku hobi korespondensi (surat menyurat), nah... alhasil kan aku punya banyak perangko bekas tuw, jadi dikoleksi degh.

Aku dulu ngoleksi perangkonya gak yang maniak2 banget. Maklum, dulu kan masih kere (emang sekarang enggak??), jadi rasanya berat kalo mesti beli tiap ada perangko seri terbaru yang keluar. Jadilah, hasil koleksi perangkoku adalah perangko2 yang kukumpulkan dari hobi surat menyurat, plus nodong temen2 yang punya banyak perangko tapi gak tertarik sama barang tersebut.

Hmm, disini aku pengen berbagi tentang hobi masa kecil yang terlupakan ini, sekaligus mengabadikan rupa2 perangko yang pernah kukoleksi. Dan pada postingan kali ini aku tampilkan beberapa perangko luar negeri yang ada dalam album perangkoku. Tunggu postingan2 selanjutnya tentang koleksi2 perangko yang lain... ^_^

Kamis, 16 April 2009

-37- Liburan Bareng Daffa

Alhamdulillah, liburan nyontreng kemarin aku bisa pulkam. Menatap kembali wajah orang2 tercinta dalam hidupku. Uhh, senangnya... sampai2 ketika tiba waktunya kembali ke habitat asli, aku sempat bete berat. Tapi kali ini aku gak akan cerita terlalu banyak tentang acara pulkamku kemarin. Puanjaaaang kalo diceritakan sedetil2nya, hehe sapa juga yang mau denger... Jadi, ceritaku kali ini adalah tentang sosok mungil, lucu, dan menggemaskan bernama Haidar Daffa Abdillah.

Rabu, 8 April 2009 aku berangkat dari Terminal Simpang Nangka Curup jam 4.15 pm dan tiba di rumah Kamis dini hari jam 1.30 am. Kamis, 9 April 2009 aku ikutan ngantri buat nyontreng. Kebetulan aku terdaftar, jadi daripada golput ya mending milih. Waktu itu Daffa masih di rumahnya, di Muara Dua sono, sekitar 2 jam dari Baturaja, dan baru berencana ke Baturaja keesokan harinya (Jumat). Lama amat, pikirku waktu itu... aku kan dah kangen.

Jumat pagi, 10 April 2009 Bapak, Ibuk dan aku berangkat ke Muaradua, mau jemput Daffa. Huahhh, kangen banget degh sama anak ini. Daffa adalah putra pertama kakakku, cucu pertama Bapak dan Ibuk, serta keponakan pertama bagi aku dan adikku. Aku sayaaaang banget sama Daffa si anak sholeh, ngangenin banget emang, hihihi.

Sampai di Muaradua dan ketemu Daffa, aku agak kaget. Daffa udah gede banget. Terakhir kali aku melihatnya awal Januari lalu, waktu itu Daffa baru 1,5 bulan dan sekarang sudah hampir 5 bulan, kepalanya dah bisa ditegakkan, dan Daffa juga dah bisa tengkurap. Ya ampuuun, tambah lucu aja, ndut lagi, n gak bisa diem, tangan dan kakinya senantiasa gerak2 kesana kemari dengan riangnya. Huhuhu, ingin rasanya kupeluk terus baby-nya kakakku tersebut ^^

Hari itu kami jalan2 ke Danau Ranau, sekitar 2 jam dari rumah kakakku. Bapak, Ibuk, Yuk Mita, Kak Rival, Mamah (mertuanya Yuk Mita),Daffa, dan aku. Hmm, lumayan capek juga euy, setelah menempuh 2 jam perjalanan Baturaja - Muaradua, lanjut 2 jam lagi. Tapi Si Daffa Daffa bagai kepompong (hehe, itu julukan kami buat Daffa sewaktu dia masih dibedong dulu, sekarang kan gak lagi...) gak rewel. Emang gitu kalo anak sholeh (amiiinn....).

Sepanjang perjalanan sampai kami tiba di Danau Ranau, fokusku cuma pada Daffa. Jadi, yang difoto hanya Daffa, Daffa dan Daffa. Yang laen entar dulu degh. Tuw, intip sedikit koleksi fotonya di bawah. Aku bahkan lupa untuk foto2 danau yang terkenal di SumSel tersebut. Hehe, Daffa sudah membuatku amnesia (lebay dikit gpp lah...).


Huff, sekarang aku kembali berpisah dengan Daffa. Terkadang haru menyeruak ketika memandang foto2 ponakan kecilku tersebut. Maha Suci Allah yang telah menciptakan manusia yang tumbuh dari seorang bayi mungil tak berdosa, dimana kedamaian terasa menyusup ke kalbu ketika menatap mata beningnya.

Minggu, 12 April 2009

-36- Super Follower Award

Wah wah, It's Juzt Wee's Opened Diary dapet award ni... Sebenarnya dah lama siy, tapi berhubung akhir2 ini koneksi lagi ngos2an, baru sempat diambil sekarang degh award-nya. Nama award-nya Super Follower Award, bentuknya yang cantik bisa dilihat di bawah. Award ini diberikan oleh Fatamorgana yang diteruskan dari pembuatnya Good Girl Bad Blog (GGBB). Makasiy banyak atas penghargaannya...



Nah, sesuai instruksi dari penganugerah, maka diharapkan supaya penerima:
*bisa menampilkan/memajang logo award di blognya masing-masing,
*menyampaikan award kepada para follower dan menyampaikan pesan kepada si penerima,
*membuat link blog pemberi award,
*memberikan pesan kepada si penerima untuk bisa diteruskan kepada blog pengikutnya.

Oke, kalo gitu, Wee mau meneruskan award ini kepada: Seni Perangko, Selebriti Internet, dan N.A. Times. Selamat dan makasih banyak dah sudi jadi follower. Keep blogging!!! ^^

-35- Friendly Blogger Award

Nah, ini neh award pertamaku. Asli, awalnya gak ngerti sama sekali bahwa ada award2 gt, maklum newbie di kancah blog. Award pertama ini namanya Friendly Blogger Award, dianugerahkan oleh Coretan Harian Anak BJM. Liat di bawah bentuk awardnya. Lucu kan? ^^



Hmm, aku mau ambil awardnya ahh, tapi ada syaratnya. Ini dia syaratnya:
*Ambil foto terbarumu atau foto sekarang juga.
*Jangan ganti baju, jangan rapikan rambut, pokoknya ambil foto aja.
*Post instruksinya barengan ama fotomu.
*Tag 10 orang buat ngelakuin ini.

Trus, sekarang aku mesti memenuhi syaratnya neh. Oke, ini dia fotonya...


Dan yang beruntung mendapatkan award ini selanjutnya adalah:
1. Mbak Lala
2. Cangkruk
3. Sibangor
Berhubung aku bingung nyari2 10 orang, so... 3 cukup degh, hehe. Selamat kepada penerima award, semoga berkenan ^^

Senin, 06 April 2009

-34- The Caffeine & My Lovely Ice

Ngebahas tentang kafein berarti ngebahas tentang kopi. Apa yang ada di benak Anda ketika pertama kali mendengar kata "kopi"? Kalo aku siy, pas denger kata "kopi", kata2 bertautan yang langsung nyangkut di kepalaku adalah "hitam", "pahit", dan "aku gak suka". Pada tingkat kesadaran berikutnya, kata yang nyangkut juga adalah "kafein". Secara umum, auranya langsung negatif (bukan Aura Kasih loh ^_^).

Setelah beberapa saat kemudian, aura negatif berangsur2 berkurang seiring kesadaranku yang mulai pulih. Aku yang dengan sendirinya menciptakan aura negatif tersebut sempat tidak sadar bahwa sebenarnya aku pun adalah konsumen kafein. Yupz, kafein ada pada kopi, dan yang namanya kopi gak mesti berwujud hitam jelek. Nama2 keren seperti Cappuchino, Moccachino, Vanilla Latte, Carrebean yang disematkan pada produk2 Good Day, Indocafe ataupun Nescafe, bukankah juga adalah kopi.

Meskipun aku pengonsumsi produk2 keren varian kopi instan tersebut, aku tetap tidak sudi mengakui bahwa aku penggemar kopi. Hehe, sok2an banged seh gw... Kadang aku merasa aneh dengan diriku sendiri, semua minuman kok kuembat aja yah, kecuali yang ber-genre sirup. Mimunam wajibku adalah air putih yang 1 galonnya bisa kuhabiskan hanya dalam beberapa hari saja. Minuman sehari2ku adalah susu dan sekali2 susu murni. Kalo lagi makan di luar, minuman fave-ku adalah teh manis yang wajib pake es batu, atau softdrink yang juga wajib pake es batu. Then, tiap hari; terutama saat santai; aku wajib mengonsumsi; lagi-lagi; es batu. Trus, gak mungkin kan kalo es batu dimakan gitu aja (mungkinjuga siy...), jadi es batu tersebut akan ditemani oleh kopi2an instan seperti di atas atau sekedar nutrisari. Berhubung aku gak bisa hidup tanpa es batu (dramatis sekalee), jadi bisa dipastikan hampir tiap hari kafein masuk ke tubuhku meskipun jumlahnya sangat kecil.

Then, what is the meaning of "addiction" exactly? Banyak orang bilang bahwa kafein pada kopi bisa bikin kecanduan. So, what about me? Yeah, dengan sepenuhnya sadar kuakui bahwa aku memang sudah kecanduan. Tapi bukan kecanduan kafein melainkan kecanduan es batu, sampai2 orang2 terdekatku bilang bahwa aku bukan peminum, melainkan pemakan es batu, dan melihatku makan es batu adalah layaknya melihat orang kebanyakan makan kerupuk. Mau hari ujan atau sedingin apapun, gak ngaruh. Cz of that, cappuchino ataupun nutrisari bukanlah pemegang peranan penting. Mereka hanya pemain pendukung agar si es batu gak sendirian.

Secara teori, seharusnya aku yang secara otomatis sudah menjadi penikmat kafein akan menjadi pecandu juga. Tapi kok enggak yah... Kalo aku disodorin kopi panas, apapun bentuknya, entah kopi item, kopi plus mocca, atau kopi apapun yang panas2, pasti kutolak, gak minat sedikitpun. Yang dingin juga gitu, kecuali kalo ada es batunya. Jadi, bisakah disimpulkan bahwa dalam kasusku, kecanduan akan kafein bisa terkalahkan oleh cintaku pada es batu?! Hohoho, I think, I hv already had d answer...

Minggu, 05 April 2009

-33- Postingan Gak Jelas

Lagi iseng pengen ngerekap produk2 yang biasa aku pakai sehari2. Ini list-nya...

Mandi
Sabun batang Dettol, sabun cair Dettol, Dettol cair. Pasta gigi Ciptadent. Sikat gigi Oral-B. Lulur mandi Sumber Ayu.

Rambut
Shampo ganti2 neh, kalo lagi ketombean pake Shelsun ato Clear, dalam kondisi biasa pake shampo dan conditioner Sunsilk. Vitamin rambut Ellips. Advisor Anti Frizz spray dari Makarizo.

Pakaian
Deterjen Attack Easy. Pelembut dan pengharum pakaian Molto Ultra. Molto Trika buat nyetrika.

Kosmetik
Bedak Pixy. Ponds Flawless White visible lightening day cream dan re-brightening night treatment. Maskara Revlon. Lipstik Rivera. Viva milk cleanser dan face tonic lemon. Kapas Selection. Handbody Viva lotion bengkoang dan Viva sunscreen lotion.

Lain-Lain
Casablanca cologne (nyari2 parfum Zahra susah nemunya). Deodoran Rexona. Herocyn tabur buat gatal2. Antis antiseptic kalo gak bisa cuci tangan. Pengharum ruangan Air Wick. Hit matt buat ngusir nyamuk. Pembalut dan pantyliner Charm. Cutton bud gak jelas merknya. Nail Henna merk Rani, kalo gak salah (hehe, hobi ngewarnain kuku siy, kalo pake kutek kan gak kena wudhu). Dan yang gak boleh ketinggalan adalah tisu.

Obat-Obatan
Kalo luka pake Betadine. Sariawan pake Albothyl. Pusing, demam, pilek dan sejenisnya pake Paracetamol. Mata lelah pake Sagestam. Trus kalo mules ato diare pake Entrostop.

Wedew... setelah di-list ternyata banyak juga yah. Itu belum termasuk produk makanan jadi alias makanan2 instan. Ribet euy... Tapi aku manusia yang butuh produk2 tersebut, hehe...

Rabu, 01 April 2009

-32- I'm Not A Perfectionist

Berkali-kali aku berpikir, mencoba menggali lebih dalam pandangan beberapa teman tentang aku yang menurut mereka terlalu perfeksionis, berkali-kali juga aku gagal menemukan jawaban yang pas. Jawaban yang kuharap bisa membenarkan anggapan mereka. But what? Tidak terdapat satu alasan pun yang bisa membuatku menerima dengan pikiran terbuka label yang direkatkan padaku itu.

Ketika aku ingin pakaianku match, gak tabrak lari kesana kemari, aku dibilang perfeksionis. Ketika aku tidak ingin terdapat satu kesalahan pun pada tugas kuliahku, aku dicap perfeksionis. Ketika rumahku kinclong dengan barang2 yang tersusun rapi, aku juga dijuluki perfeksionis. Ketika aku ilfil pas ngerasain terdapat butiran2 pasir di atas kasurku, aku dianggap perfeksionis. Dan ketika aku bete ngeliat perabot makan yang masih berminyak, dengan serta merta aku dikategorikan terlalu perfeksionis. Jadi bingung...

Oke, aku bahas poin pertama. Kayanya yang namanya pakaian kudu match, wajar kok. Secara estetika aja lah, misalnya atasan merah menyala dipadukan dengan bawahan yang merah menyala juga, trus dipake siang bolong, aneh gak siy? Hmm, mungkin gak juga yah. Sekarang kan banyak orang2 aneh yang berkeliaran di jalanan. Kalo kaya gitu paling banter juga dikirain P*IP lagi kampanye, atau sengaja pengen jadi umpan, sapa tau ada banteng lepas, hehe.

Poin kedua tentang tugas kuliah. Wah, gak jamannya lagi dibahas neh, sekarang kan jamannya tugas kantor. Yah, namanya juga newbie di dunia perkantoran, jadi paling2 yang gak boleh ada kesalahan adalah minimal di urusan pengetikan. Apalagi kalo bikin buku alias publikasi, satu karakter aja salah atau ada spasi yang agak nyeleneh, boz-ku tahu loh. Boz-ku tipe2 editor yang baik siy... Loh Wee, katanya mbahas masalah perfeksionis, kok malah belok. Hehe, bodo’ ahh...

Next case tentang rumah yang bersih bin rapi. Nah, kalo yang ini bener2 bukan karena perfeksionis, tapi karena kebutuhan naluriah manusia akan kenyamanan. Berhubung aku tipe2 anak rumahan, jadi yang namanya rumah memang harus bersih, barang2nya juga mesti tersusun rapi dan teratur. Lagi2 bukan masalah perfeksionis. Bukankah kalo rapi dan teratur kita sendiri yang diuntungkan. Kalo mau nyari2 barang gak bakalan grasa grusu bongkar sana bongkar sini padahal barangnya cuma sejengkal aja dari kaki. Halah, lebay... Tapi kalo lagi males n gak mood beres2, yah apa boleh buat. Terpaksa berpuas diri dulu dalam kondisi yang agak semrawut :D

Jalan2 di pantai dengan kaki telanjang memang enak, asal jangan pas matahari tepat di atas kepala ajah. Tapi kalo pasirnya terbawa ke rumah, sampai2 lantainya juga pasiran, kayanya gak enak lagi degh jatohnya. Pasti bakal cepat2 disapu ntu pasir. Trus, kalo pasirnya mampir di tempat tidur, hiiii... ilfil lah. Jadi aku rada heran juga kalo ngeliat orang yang bisa dengan nyenyaknya tidur di tempat tidur yang pasiran kaya gitu. Ada debu aja ilfil, palagi ditambah pasir. Coz of that, aku bener2 gak suka kalo tempat tidurku diinjak2, and I think it’s not because I’m a perfectionist,isn’t it?

Case terakhir adalah tentang perabot makan. Hmm, aku benar2 penilai yang baik untuk urusan yang satu ini. Hanya ada tiga hal diantara sekian banyak hal terkait yang ingin aku bahas di sini. Hal pertama adalah tentang gelas yang berminyak, wajarkah? Separah2nya lemak di gelas, paling2 karena santan, itu pun gak seberapa lah. Nah, kalau yang berminyak itu adalah piring, mangkuk, atau wajan... wajar. Namun jadi gak wajar kalau setelah dicuci lemaknya masih nempel. Uppss, jadi ngaco... oke, kembali ke jalan yang benar. Jadi idealnya, gak ada istilah yang namanya gelas itu berlemak. Masalahnya, aku sering banget liat orang yang dengan cueknya naruh gelas di dalam wajan berminyak, atau mangkuk penuh lemak, pas ngeberesin perabot makan yang kotor. Setengah idup ilfilnya liat gituan. Maklum, aku terbiasa saklek dari kecil, jadi gak ada istilahnya gelas dicampuradukkan dengan perabot makan yang lain. Gelas kan buat minum...

Hal kedua adalah tentang masalah cuci piring. Apa siy pengertian dari 'mencuci'. Gak perlu lah buka kamus, anak kecil juga tahu 'nyuci' artinya membikin bersih. Tapi anehnya, sering banget aku nemu perabot2 makan yang katanya sudah dicuci tapi kok masih adaaa aja bekas makanan yang nempel, misalnya bekas nasi yang kering dan mengeras di piring, atau bekas masak apaa gitu di dalam panci. Dalam hal ini, mood makanku akan berkurang, meskipun kalo laper ya tetep tancep gas juga...

Hal ketiga masih tentang cuci mencuci piring. Entah nyuci piringnya di wastafel atau bukan, yang penting menurutku adalah kewajiban meninggalkan tempat cuci piring dalam keadaan bersih, tanpa sedikitpun bekas makanan tersisa. Masalahnya, tidak jarang aku liat orang2 yang dengan cueknya ninggalin gitu aja tempat cuci piring padahal masih banyak banget bekas2 nasi berceceran. Ilfil gak siy...

Hhh, khusus untuk case terakhir ini, benar2 baru aku sadari dan temui sejak meninggalkan rumah menjadi perantau di tahun 2003 lalu. Dan lagi2... menurutku itu bukanlah suatu bentuk dari sifat perfeksionis, melainkan hanya ingin akan sesuatu yang berjalan secara ideal dan semestinya.

CASE CLOSED. Jadi mikir... awalnya kan ingin nulis tentang ke-perfeksionis-an, tapi kok ujung2nya jadi emosi, hehe ^^