Minggu, 19 April 2009

-39- Siapa Yang Paling Berhak?

Gimana yah kalau seorang wanita ingin menikah? Dalam hukum Islam, dalam pernikahan harus ada wali. Wali yang dimaksud adalah wali dari pihak wanita. Lalu siapa wali ini? Yang pertama dan utama adalah ayahnya. Kenapa tidak harus ada wali dari pihak laki-laki? Itu berarti, jika ingin menikahi seorang wanita, laki-laki harus meminta wanita tersebut dari ayahnya. Karena yang paling berhak atas seorang anak perempuan adalah ayahnya... *sori, gak konsisten antara wanita dan perempuan*

Setelah laki-laki berhasil menikahi wanita tersebut, lalu bagaimana sebenarnya peranan pernikahan itu? Hmm, adanya ijab kabul berarti adanya pengesahan atas penyerahan seorang wanita dari ayahnya, kepada laki-laki yang telah sah menjadi suaminya. Apa artinya ini? Artinya wanita tersebut sudah berstatus sebagai istri, wajib menjalankan kewajibannya sebagai istri yang patuh kepada suaminya, dalam batas2 yang tidak bertentangan dengan aturan Islam. Karena yang paling berhak atas seorang istri adalah suaminya...

Rumah tangga pun terbentuk seiring berjalannya pernikahan. Suami-istri saling membutuhkan satu sama lain. Suami berhak atas istrinya, dan istri juga berhak atas suaminya. Namun sang suami masih tetap setia ngurusin keluarganya, terutama ibunya. Ehh, istrinya ngambek, merasa dinomorduakan. Sang istri pengen suaminya ada hanya untuk dirinya. Wah wah, gak boleh gitu, karena yang paling berhak atas seorang anak laki-laki adalah ibunya...

Lalu, bagaimana nasib seorang anak perempuan sekaligus istri tadi? Kapankah dia menjadi yang paling berhak atas diri seseorang? Tenang... Setelah menjadi seorang istri, Insya Allah ia akan memperoleh keturunan yang menjadi buah hatinya. Ini berarti ia telah menjadi seorang ibu, dan seorang ibu adalah yang paling berhak atas anak laki-lakinya...

Bagaimana jika seandainya ia tidak punya anak laki-laki? Berhak atas siapakah ia? Sungguh, beruntunglah Anda (dan saya) menjadi seorang wanita, karena Anda (Insya Allah) akan menjadi ibu. Ridho ibu adalah segala2nya. Karena surga berada di bawah telapak kaki ibu ^_^

6 komentar:

  1. klo menurut pengalaman pribadi sih, aku gak pernah mempertanyakan hak begituan tuw wee, karena Alhamdulillah suami bisa adil antara aku dan ibunya....tapi malah aku yang jadi tambah deket ma ibunya.....hehehhe

    BalasHapus
  2. berumahtangga..susah dijelasin dengan kata2.. penuh romantika, problematika,,unpreditable.. sometime gone with happiness and on other time favour with sadness & tears..that's a life.


    (keynya: belajar untuk menjadi manusia seutuhnya, insan yang sabar.. )

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah kalo gt Nu, soalnya aku pernah denger bahwa ada aja seorang laki2 yg diperebutkan oleh istri dan ibunya, jadi kaya buah simalakama gitu (hehe, sinetron kali...)

    BalasHapus
  4. Wah, boleh tuw key dr Mr Lebong. Itu yang nulis masih sorangan siy Pak, makanya seem so simple yah... :)

    BalasHapus
  5. moga bisa jadi menantu yang baik..he..hhe

    BalasHapus
  6. Anak yang baik...
    Ibu yang baik...
    Istri yang baik...
    dan
    Menantu yang baik...

    Okeh Fah? *_^

    BalasHapus