Senin, 06 April 2009

-34- The Caffeine & My Lovely Ice

Ngebahas tentang kafein berarti ngebahas tentang kopi. Apa yang ada di benak Anda ketika pertama kali mendengar kata "kopi"? Kalo aku siy, pas denger kata "kopi", kata2 bertautan yang langsung nyangkut di kepalaku adalah "hitam", "pahit", dan "aku gak suka". Pada tingkat kesadaran berikutnya, kata yang nyangkut juga adalah "kafein". Secara umum, auranya langsung negatif (bukan Aura Kasih loh ^_^).

Setelah beberapa saat kemudian, aura negatif berangsur2 berkurang seiring kesadaranku yang mulai pulih. Aku yang dengan sendirinya menciptakan aura negatif tersebut sempat tidak sadar bahwa sebenarnya aku pun adalah konsumen kafein. Yupz, kafein ada pada kopi, dan yang namanya kopi gak mesti berwujud hitam jelek. Nama2 keren seperti Cappuchino, Moccachino, Vanilla Latte, Carrebean yang disematkan pada produk2 Good Day, Indocafe ataupun Nescafe, bukankah juga adalah kopi.

Meskipun aku pengonsumsi produk2 keren varian kopi instan tersebut, aku tetap tidak sudi mengakui bahwa aku penggemar kopi. Hehe, sok2an banged seh gw... Kadang aku merasa aneh dengan diriku sendiri, semua minuman kok kuembat aja yah, kecuali yang ber-genre sirup. Mimunam wajibku adalah air putih yang 1 galonnya bisa kuhabiskan hanya dalam beberapa hari saja. Minuman sehari2ku adalah susu dan sekali2 susu murni. Kalo lagi makan di luar, minuman fave-ku adalah teh manis yang wajib pake es batu, atau softdrink yang juga wajib pake es batu. Then, tiap hari; terutama saat santai; aku wajib mengonsumsi; lagi-lagi; es batu. Trus, gak mungkin kan kalo es batu dimakan gitu aja (mungkinjuga siy...), jadi es batu tersebut akan ditemani oleh kopi2an instan seperti di atas atau sekedar nutrisari. Berhubung aku gak bisa hidup tanpa es batu (dramatis sekalee), jadi bisa dipastikan hampir tiap hari kafein masuk ke tubuhku meskipun jumlahnya sangat kecil.

Then, what is the meaning of "addiction" exactly? Banyak orang bilang bahwa kafein pada kopi bisa bikin kecanduan. So, what about me? Yeah, dengan sepenuhnya sadar kuakui bahwa aku memang sudah kecanduan. Tapi bukan kecanduan kafein melainkan kecanduan es batu, sampai2 orang2 terdekatku bilang bahwa aku bukan peminum, melainkan pemakan es batu, dan melihatku makan es batu adalah layaknya melihat orang kebanyakan makan kerupuk. Mau hari ujan atau sedingin apapun, gak ngaruh. Cz of that, cappuchino ataupun nutrisari bukanlah pemegang peranan penting. Mereka hanya pemain pendukung agar si es batu gak sendirian.

Secara teori, seharusnya aku yang secara otomatis sudah menjadi penikmat kafein akan menjadi pecandu juga. Tapi kok enggak yah... Kalo aku disodorin kopi panas, apapun bentuknya, entah kopi item, kopi plus mocca, atau kopi apapun yang panas2, pasti kutolak, gak minat sedikitpun. Yang dingin juga gitu, kecuali kalo ada es batunya. Jadi, bisakah disimpulkan bahwa dalam kasusku, kecanduan akan kafein bisa terkalahkan oleh cintaku pada es batu?! Hohoho, I think, I hv already had d answer...

2 komentar:

  1. jangan deh wee maen ke sana, bisa bisa saljunya malah dimakan olh dwi, wakakakakak... *_*

    BalasHapus
  2. Iyah... dulu aku mikirnya gitu loh Hif, enaknya kalo bisa ngerasain winter, bisa makanin salju sesukanya. Kalo sekarang mikirnya... masih sama aja siy, hehe..

    BalasHapus