Seorang cewek seksi sedang melenggang menyusuri tepian jalan raya. Ia berjalan dengan santainya. Cantik, tinggi, berambut panjang. Kaos ketat lengan pendek benar2 terlihat pas di tubuh proporsionalnya. Kulit yang putih mulus dan terawat juga benar2 bebas dipandangi karena ia hanya mengenakan celana pendek sebatas paha.
Aku duduk di sana, di sebuah halte bus, menunggu seorang teman yang tak kunjung datang. Sangat membosankan, lalu dengan sendirinya aku mencari kesibukan. Sebaris kalimat di sebuah gerobak bakso pun kubaca dengan teliti. Nenek2 tua dengan celak mata yang super tebal tak luput dari perhatianku. Bahkan sehelai daun kering yang jatuh dari pohon juga terlihat menarik di mataku. Apalagi ini... ketika ada seorang cewek seksi yang berjalan dengan santainya.
Ia membawa tas mahal yang dibebankan pada bahunya, benar2 khas cewek2 moderen. Cardigan rajut berwarna putih tanpa lengan melengkapi gayanya berbusana. Sandal tinggi dengan hak yang tebal membuatnya terlihat sempurna. Rambut panjangnya sedikit diangkat, lengkap dengan kacamata hitam di kepalanya. Sangat berkelas. Tidak seharusnya ia di sana. Dimana mobil mewahnya?
Ahh, tinggalkan saja dia. Cukuplah 5 detik saja aku memperhatikannya. Detik2 berikutnya pandanganku mulai bergerilya. Abang bakso yang tengah meracik baksonya tak lupa mengangkat wajah beberapa detik, menunduk lagi untuk melihat sudahkah ia menambahkan garam pada baksonya, lalu mengangkat wajah lagi memperhatikan si cewek seksi dengan seksama. Seorang kenek bus bersiul2 nakal menggoda si cewek seksi sambil memanggil2 calon penumpang. Matanya tak lepas melahap tubuh cewek tersebut. Beberapa tukang ojek yang sedang mangkal tertawa2 bersama sambil memandangi si cewek seksi sampai ia tak tampak lagi dalam pandangan. Seorang bapak2 pengendara motor yang baru saja menjemput anak perempuannya dari sekolah tak lupa menoleh beberapa jenak. Beberapa pemuda berseragam abu2 yang sedang mengantri di sebuah fotokopi di seberang jalan juga tidak menyianyiakan pemandangan indah itu. Aku tersenyum, mencoba menerka menuju kemana sebenarnya arah pandangan mereka. Namun aku bergidik, tak berani menyimpulkan. Aku hanya yakin bahwa pasti pemilik mata2 itu berteriak dalam hati, "Gilaaa, eye catching banget siy…"
Hebat. Betapa hebat pesona seorang wanita, apalagi dengan busana minim bahannya. Benar2 memancing libido kaum adam. Lihat saja berita2 kriminal di televisi. Nenek2 tua keriput menjadi korban perkosaan tetangganya. Anak2 kecil yang bahkan bodinya belum terbentuk pun menjadi objek pelampiasan birahi orang2 yang pikirannya tidak sehat. Pekerja2 seks bertebaran dimana2, menjajakan tubuh layaknya barang obralan. Ada demand, ada supply. Jika barang banyak beredar, harga bisa semakin murah. Satu kata saja untuk semua itu… astaghfirullah…
Dunia memang fana, ia dipenuhi perhiasan. Dan sebaik2 perhiasan adalah wanita solehah, yang mampu menjaga diri dan kehormatannya. Could you be, Wee darling?!
Aku duduk di sana, di sebuah halte bus, menunggu seorang teman yang tak kunjung datang. Sangat membosankan, lalu dengan sendirinya aku mencari kesibukan. Sebaris kalimat di sebuah gerobak bakso pun kubaca dengan teliti. Nenek2 tua dengan celak mata yang super tebal tak luput dari perhatianku. Bahkan sehelai daun kering yang jatuh dari pohon juga terlihat menarik di mataku. Apalagi ini... ketika ada seorang cewek seksi yang berjalan dengan santainya.
Ia membawa tas mahal yang dibebankan pada bahunya, benar2 khas cewek2 moderen. Cardigan rajut berwarna putih tanpa lengan melengkapi gayanya berbusana. Sandal tinggi dengan hak yang tebal membuatnya terlihat sempurna. Rambut panjangnya sedikit diangkat, lengkap dengan kacamata hitam di kepalanya. Sangat berkelas. Tidak seharusnya ia di sana. Dimana mobil mewahnya?
Ahh, tinggalkan saja dia. Cukuplah 5 detik saja aku memperhatikannya. Detik2 berikutnya pandanganku mulai bergerilya. Abang bakso yang tengah meracik baksonya tak lupa mengangkat wajah beberapa detik, menunduk lagi untuk melihat sudahkah ia menambahkan garam pada baksonya, lalu mengangkat wajah lagi memperhatikan si cewek seksi dengan seksama. Seorang kenek bus bersiul2 nakal menggoda si cewek seksi sambil memanggil2 calon penumpang. Matanya tak lepas melahap tubuh cewek tersebut. Beberapa tukang ojek yang sedang mangkal tertawa2 bersama sambil memandangi si cewek seksi sampai ia tak tampak lagi dalam pandangan. Seorang bapak2 pengendara motor yang baru saja menjemput anak perempuannya dari sekolah tak lupa menoleh beberapa jenak. Beberapa pemuda berseragam abu2 yang sedang mengantri di sebuah fotokopi di seberang jalan juga tidak menyianyiakan pemandangan indah itu. Aku tersenyum, mencoba menerka menuju kemana sebenarnya arah pandangan mereka. Namun aku bergidik, tak berani menyimpulkan. Aku hanya yakin bahwa pasti pemilik mata2 itu berteriak dalam hati, "Gilaaa, eye catching banget siy…"
Hebat. Betapa hebat pesona seorang wanita, apalagi dengan busana minim bahannya. Benar2 memancing libido kaum adam. Lihat saja berita2 kriminal di televisi. Nenek2 tua keriput menjadi korban perkosaan tetangganya. Anak2 kecil yang bahkan bodinya belum terbentuk pun menjadi objek pelampiasan birahi orang2 yang pikirannya tidak sehat. Pekerja2 seks bertebaran dimana2, menjajakan tubuh layaknya barang obralan. Ada demand, ada supply. Jika barang banyak beredar, harga bisa semakin murah. Satu kata saja untuk semua itu… astaghfirullah…
Dunia memang fana, ia dipenuhi perhiasan. Dan sebaik2 perhiasan adalah wanita solehah, yang mampu menjaga diri dan kehormatannya. Could you be, Wee darling?!